Kamis, 09 Desember 2010

My First Short Story

UPS!!
“Jadi jalan gak Yank?” Suara Nino terdengar manja.
“Jadi donk Yank, kita nonton yach?” Suara-Sheilla tak kalah manja dari Nino.
“Ok, nanti aku jemput jam 3 yach. Dandan yang cantik. Bye-bye chayank-ku” Suara Nino semakin manja.
“iya, bye-bye juga chayank, met ketemu nanti yach”
Tuuuttt…..
Trrt….Trrt….
“Halo, beibz…kita jadi jalan gak?” Kali ini Reno yang menelpon Sheilla.
“Jadi donk beibz, kita dinner bareng kan?”
“Iya, aku udah nyiapin tempat yang romantic buat dinner. Aku jemput kamu jam 7 yach?”
“Ok, met ketemu beibz.”
“Met ketemu juga”
Tuuuttt…..
Huh! Hari ini Sheilla sibuk banget, karena ke-2 pacarnya ngajak nge-date. Sheilla bingung, takut ketahuan bahwa dia menduakan mereka. Baru kali ini sheilla dihadapkan dengan masalah yang amat rumit. Jam 3 Nino ngajak nonton, sedangkan jam 7 Reno ngajak dinner. Dia gak bisa nolak kedua ajakan pacarnya. Sheilla mengatur waktu dengan amat terperinci. Jangan sampai dia pulang lewat dari jam 6.
Apa yang harus kulakukan?, gumamnya dalam hati.
Sheilla memang bisa berpura-pura manis di depan mereka, padahal dia sangat gelisah. Jemari Sheilla mulai menari mengetik sesuatu pada hand-phone-nya.
           
Mey, Gawat!!!! Help me! u kerumah w yach? Ada yg mau w omongin penting banget! Cepet! Gak pake lama!.
Sudah jam 1, Sheilla sudah tak sabar menunggu Meylani sahabatnya. Dia sudah kelimpungan. Dia berfikir “apa hari ini riwayatku akan tamat?”.
TING TONG…..Bel rumah berbunyi, pasti itu Mey!, pikir Sheilla.
            “Mey, loe udah……” belum sempat Sheilla meneruskan kata-katanya, karena dia sangat terkejut melihat seseorang dihadapannya yang sama sekali bukan Mey. Ia adalah…Reno!.
“Surprise…!!, Hai Beibz, kok kamu bengong gitu ngeliat aku dateng? Kamu gak apa-apa kan?” Ucap R
eno yang terlihat khawatir melihat wajah Sheilla yang tercengang agak lama.
“oh…a…aku gak apa-apa kok beibz, a…ayo masuk” jawab Sheilla tergagap-gagap.


Aduh! Mati aku, 2 jam lagi Nino bakal jemput aku. Tapi Reno ada disini, gimana nih? Mey, kamu kemana sih?. Kenapa jadi kacau gini? Batin Sheilla.
“Kamu kenapa beibz? Kok agak pucet? Kamu sakit?” Tanya Reno khawatir.
“gak kok, aku sehat, tapi…” jawab Sheilla agak kebingungan.
“Tapi kenapa Beibz? Kamu ada masalah? Kalo ada cerita aja sama aku” ucap Reno.
Masalah aku sekarang…ya kamu! Kenapa sih kamu dateng disaat yang gak tepat? Rrrggghh…gumam Sheilla.
“hei, bengong lagi! Ada apa sih?” suara Reno terdengar semakin khawatir melihat pacarnya melamun terus-menerus.
“mmm, gak ada apa-apa. kamu ngapain kerumah aku sekarang? Kan kita janjiannya jam 7. Masih lama.”
“ya aku mau ngasih Surprise aja dengan kehadiran aku ini. Emang kenapa? Gak boleh nih aku main kerumah pacarku sendiri?” Tanya Reno penasaran.
“gak apa-apa kok, kapanpun kamu mau main, boleh aja!” jawab Sheilla yang sedikit kebingungan.

Aduuuuhhhh si Mey mana sih? Masa lama banget dari rumahnya kesini? Biasanya gerak cepat. Giliran ada hal gawat, dia malah lammaa banget!. Udah jam 2, 1 jam lagi Nino datang jemput aku. Aku harus siap-siap. Tapi… nanti pasti Reno curiga kalo aku dandan. Dinner kan jam 7, kok sekarang udah dandan? Dia pasti nanya begitu… aduuuuhhh aku bingung niiihhh. Skenario yang telah aku buat, bisa berantakan gara-gara kedatangan Reno. Batin Sheilla.
“kenapa lagi sih Beibz? Kamu mikir apa lagi? Aku kan ada disini, kamu mikirin siapa lagi? Dari tadi aku liat kamu sering banget ngelamun?” Tanya Reno lagi.
“gak apa-apa kok Yank!” ups! Sheilla salah panggil. Itukan panggilan kesayangan buat Nino.
“kamu tadi panggil aku apa? Yank? Chayank? Tumben, biasanya kamu panggil aku Beibz kan?” Tanya Reno yang semakin penasaran, sebenarnya ada apa dengan pacarnya ini.
“aku lagi pengen manggil kamu Chayank aja. Gak apa-apa kan?” ucap Sheilla yang semakin panic karena salah ucap. Wajahnya tambah pucat!.
“Gak apa-apa. terserah kamu mau manggil aku apa. Yang penting, kamu setia dan gak ngeduain aku.” Reno tersenyum.
GLEK! Betapa kagetnya Sheilla mendengar ucapan Reno. Karena selama ini, Sheilla menduakan Reno dengan Nino. Dia merasa sangat bersalah, selama ini dia tak pernah mendengar Reno selingkuh dengan siapapun. Reno tipe cowok yang setia. Sedangkan Sheilla….

“tuh kan, bengong lagi, mikirin apa sih?” lagi-lagi Reno bertanya tentang keadaan Sheilla.
“gak apa-ap…..” belum sempat sheilla menjawab pertanyaan Reno, Bel rumahnya berbunyi. Diliriknya jam dinding rumahnya. Waktu sudah menunjukkan pukul 3. Sheilla menarik nafas dalam-dalam. Ia berfikir, “tamat riwayatku hari ini! Reno dan Nino pasti langsung mutusin aku. Dan aku akan jomblo lagi…hiks…gak mau!.
Dibukanya pintu rumah perlahan-lahan. Sedikit demi sedikit, lalu Sheilla terhenti, Ia keheranan melihat sepatu pink yang dikenakan orang yang akan bertamu. “Masa Nino pakai sepatu Pink?” pikir Sheilla.
“Aduh Sheilla, lama banget sih buka pintunya?” Suara cempreng dari balik pintu menyadarkan lamunan Sheilla. Ia kenal betul dengan suara cempreng yang khas itu. suaru itu bukan suara Nino pastinya. Itu….Suara Mey!. “Mey?” Sheilla tercengang.
***
Kejadian ini berulang lagi, hari ini Reno dan Nino ngajak date. “aduuuuhhh, kenapa harus terjadi lagi?. Waktu itu aku bisa selamat karena Mey, tapi sekarang…gak tau deh. Mey lagi liburan. Gak mungkin dia bisa bantu aku. Gimana nih?” batin Sheilla.
Waktu itu, Mey ngebujuk Nino biar gak dateng. Mey bilang, ada teman basket Nino yang main kerumahnya. Secara teman basket Nino itu adalah cowoknya Mey, jadi Mey bisa nyuruh cowoknya. Dan kebetulan juga, rumah Mey gak jauh dari rumah Nino, jadi Nino percaya aja.
Nino itu suka banget sama basket, jadi kalau teman basketnya dateng, udah deh Sheilla dilupain, dia bakal ngebatalin semua date-nya sama Sheilla. Kadang-kadang hal itu menguntungkan, tapi terkadang tidak.
Sheilla mencoba untuk menghubungi Mey, tapi sheilla gak mau mengganggu Mey hanya karena kepentingannya. Tetapi harga dirinya dipertaruhkan. Gimana nih?
Sheilla celingukan, tak tahu apa yang harus dilakukannya. Kali ini ia benar-benar stress.
Celakanya, Reno dan Nino akan datang menjemput Sheilla pada jam yang sama, jam 3 sore. Keduanya ngajak Sheilla nonton Harry Potter and the half blood prince!.
Sheilla menggaruk kepalanya, Ia benar-benar mati kutu. “aku nyeraaaaahhhh!!! Aku capek kayak gini terus! Biar deh Nino sama Reno tau kalau aku ngeduain mereka!” gumam Sheilla…

Jam menunjukkan pukul 2:30 sore. Jantung Sheilla berdetak semakin kencang. Bersiap-siap mendapatkan kenyataan yang selama ini tertunda. “akhirnya semua akan terbongkar. Terbongkar topengku selama ini. Aku yakin, mereka berdua pasti minta putus” batin Sheilla.
TING TONG. . .
Bel pintu rumah Sheilla berbunyi. Jantungnya semakin berdetak kencang. Inilah hari dimana semua akan terbongkar. Sheilla melangkahkan kakinya menuju pintu rumah. Dibukanya pintu rumah dengan perlahan. Terlihat sosok Nino dan Reno di depan pintu. Wajah mereka berdua penuh tanya. Berharap mendapat penjelasan dari Sheilla, tapi Sheilla tak mampu berkata-kata lagi, wajahnya pucat. 

ditulis oleh : Rainy Fathia
10 April 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar